Karena Indonesia kurang promosi pendidikan. Gitu saja.
Kalau boleh di adu, menurut dosen matematika saya di Australia, pelajar Indonesia matematikanya jago-jago.
Menurut dosen Mandarin saya di Shanghai, pelajar Indonesia cepat belajar dibanding dari Barat, Afrika dan Timur Tengah.
Kalau
boleh di adu, pada ajang olimpiade pendidikan internasional, pelajar
Indonesia selalu mendapat tempat yang cukup terhormat.
Karena apa? Di Indonesia pelajaran itu sulit, pakai banget, dan berbeda dengan di Amerika yang gampang.
Masalahnya apa? Pelajaran yang terlalu sulit banyak pelajar Indonesia yang demen nyontek.
Hasilnya apa? Lulusan yang bego benar-benar tidak ketulungan.
Sudahkah
saya bertemu dengan yang seperti itu? Sudah. Padahal pendidikan S1
Ekonomi, usia masih 20an, tetapi pakai Excel cari rata-rata masih pakai
kalkulator hape.
Oke,
sepertinya terlalu kasar ya. Hasilnya adalah orang yang mau cepatnya
saja. Tidak mau melakukan riset kecil-kecilan di Internet untuk mencari
tahu hal-hal baru.
Orang itu juga relatif statik dan tidak mau berkembang mencari metode baru.
Itu yang membuat pelajar Indonesia tidak bisa dipromosikan.
Sumber: Sooraj Wijaya, belajar di Curtin University
No comments:
Post a Comment